Contoh Bakteri Penghasil Antibiotik dan Jenis Antibiotik yang Dihasilkannya
Sunday, April 26, 2015
Bakteri merupakan jenis mikroorganisme yang termasuk
dalam golongan domain prokariota karena berukuran sangat kecil. Bakteri
mempunyai struktur sel yang tidak mempunyai membran sel atau inti sel, hal
tersebut yang membuat bakteri sebagai organisme mikroskopik dalam jenis
prokariotik. Prokariotik adalah jenis sel yang tidak mempunyai inti.
Beberapa bakteri memang dikenal sebagai kelompok
pembawa penyakit serta infeksi bagi tubuh manusia. Namun, ada pula beberapa
bakteri lainnya yang dapat memberikan manfaat baik dalam bidang pangan hingga
industri kesehatan.
Pada bidang pangan, ada beberapa jenis bakteri yang
difermentasikan untuk pengolahan jenis makanan. Bahan makanan yang
difermentasikan umumnya adalah bahan yang bisa disimpan dalam waktu yang cukup
lama. Makanan yang telah difermentasikan bertujuan untuk menciptakan olahan dan
rasa yang baru, selain itu proses fermentasi juga dapat memberikan manfaat baik
bagi orang yang mengkonsumsinya. Keju dan yogurt adalah beberapa olahan dari
bahan susu yang telah difermentasikan, selain nikmat untuk dikonsumsi kedua makanan
tersebut juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Sementara itu peranan bakteri di bidang industri
kesehatan adalah dalam pembuatan obat antibiotik. Antibiotik merupakan zat yang
dihasilkan dari mikroorganisme atau bakteri baik, antibiotik berfungsi untuk
menyembuhkan suatu penyakit di dalam tubuh.
Berikut ini adalah beberapa bakteri penghasil
antibiotik.
- Bacillus Brevis, merupakan bakteri penghasil antibiotik kerotrisin.
- Bacillus Polymyxa, merupakan bakteri penghasil antibiotik polymyxa.
- Bacillus Subtilis, merupakan bakteri penghasil antibiotik basitrasin
- Penicillium, merupakan bakteri penghasil antibiotik penisilin
- Sterptomyces Aureofaciens, merupakan bakteri penghasil antibiotik tetracycline
- Streptomyces Griseus, merupakan bakteri penghasil antibiotik streptomycin
- Streptomyces Venezuelae, merupakan bakteri penghasil antibiotik chloramphonicol
Penggunaan antibiotik umumnya disarankan dalam jangka
waktu yang panjang, karena penggunaan bakteri yang tanggung akan membuat
bakteri jahat dapat kebal sedangkan penggunaan pada dosis tertentu dalam jangka
panjang akan memutasi bakteri jahat di dalam tubuh.
Mekanisme kerja antibiotik yaitu adanya efek penekanan
untuk menghentikan proses biokimia di dalam organisme khususnya pada jenis
bakteri dan infeksi. Mekanisme kerja antibiotik yaitu adanya proses
penghambatan membran sel bakteri, penghambatan sintesis asam nukleat,
penghambatan dinding sel bakteri, penghambatan sintesis protein di ribosom
serta penghambatan metabolik atau antagonis folat.
Bakteri penghasil antibiotik mempunyai manfaat bagi
penyembuhan, untuk itu para dokter sering memberikan kepada pasiennya untuk
dikonsumsi hingga habis sesuai dengan resep dan saran yang diberikan. Hal
tersebut bertujuan untuk membunuh dan memutasi bakteri penyebab infeksi suatu
penyakit. (Baca Juga: Macam-macam Vitamin dan Fungsinya bagi Kesehatan Tubuh )