Amankah Wadah Makanan Styrofoam / Gabus untuk Catering bagi Kesehatan?
Saturday, July 21, 2018
Kesehatanpedia - Bagi Anda yang hobi beli nasi bungkus, catering, makanan pesan untuk anak kos, atau ikut dalam acara-acara tertentu di Indonesia. Pasti tidak asing dengan pembungkus makanan yang biasanya berwarna putih, dibentuk menyerupai piring atau tempat makanan tertutup, dan teksturnya empuk, ringan, serta halus dan kadang mudah disobek.
Pernahkah Anda bertanya-tanya, benar amankah ini bila digunakan sebagai wadah konsumsi, utamanya untuk makanan yang panas atau dingin? Wadah makanan ini umumnya memiliki kandungan polisterina, yang beberapa orang khawatir dikarenakan menjadi salah satu zat pemicu kanker.
Namun, Dra. Ani Rohmaniyati MSi., Kasubdit Standarisasi Produk dan Bahan Berbahaya, Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya, Badan POM Indonesia, mengatakan bahwa telah dilakukan pengujian untuk kemasan makanan tersebut pada tahun 2009 oleh BPOM. Dikatakan bahwa BPOM memberi pernyataan kalau kemasan ini tetap aman digunakan untuk masyarakat Indonesia, asalkan tidak terlalu sering atau berlebihan.
Dalam acara 'Strawberry Tidak Menyebabkan Kanker, Mitos dan Fakta di Balik Kemasan Makanan Styrofoam', pada awal tahun 2018 ini, di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Ani memaparkan bahwa penelitian independen tersebut dilakukan pada 17 kemasan dengan bahan polisterina. Kemudian, pada kemasan itu ditemukan residu 10 - 43 ppm, dan angka tersebut masih jauh di bawah level berbahaya.
Ani mengatakan, batas residu stirena dari styrofoam tak boleh melebihi 5000 ppm. Akan tetapi, beberapa orang malah sering menggunakannya bahkan 2 sampai 3 kali sehari. Nah inilah yang perlu lebih berhati-hati. Ani menambahkan, residu bisa berpindah apabila styrofoam menyentuh makanan dan pemakaian yang terlalu sering dapat menyebabkan peningkatan angka residu yang ada di dalam tubuh.
Kemudian di acara yang sama, Product Stewardship Specialist dari Triseno Hong Kong yakni Libby Fong, turut menyatakan bahwa kemasan styrofoam ini tetap aman untuk makanan yang panas maupun yang dingin. Disebutkannya bahwa stirena juga terkandung secara alami pada beberapa bahan seperti kopi, kayu manis, stroberi, bahkan daging. Dan beberapa negara lain pun pernah melakukan penelitian juga, dan dinyatakannya kalau kemasan ini tetap aman bagi kesehatan.
Nah, dengan demikian anda tidak perlu terlalu khawatir lagi asalkan penggunaannya tetap dalam penggunaan normal dan tidak keseringan. Bila memungkinkan untuk mengganti dengan wadah dengan bahan yang lebih aman disarankan untuk penggunaan jangka panjang (sehari-hari). Mencari informasi kredibel atau berkonsultasi pada ahli tentu juga akan lebih baik.
Pernahkah Anda bertanya-tanya, benar amankah ini bila digunakan sebagai wadah konsumsi, utamanya untuk makanan yang panas atau dingin? Wadah makanan ini umumnya memiliki kandungan polisterina, yang beberapa orang khawatir dikarenakan menjadi salah satu zat pemicu kanker.
Namun, Dra. Ani Rohmaniyati MSi., Kasubdit Standarisasi Produk dan Bahan Berbahaya, Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya, Badan POM Indonesia, mengatakan bahwa telah dilakukan pengujian untuk kemasan makanan tersebut pada tahun 2009 oleh BPOM. Dikatakan bahwa BPOM memberi pernyataan kalau kemasan ini tetap aman digunakan untuk masyarakat Indonesia, asalkan tidak terlalu sering atau berlebihan.
Dalam acara 'Strawberry Tidak Menyebabkan Kanker, Mitos dan Fakta di Balik Kemasan Makanan Styrofoam', pada awal tahun 2018 ini, di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Ani memaparkan bahwa penelitian independen tersebut dilakukan pada 17 kemasan dengan bahan polisterina. Kemudian, pada kemasan itu ditemukan residu 10 - 43 ppm, dan angka tersebut masih jauh di bawah level berbahaya.
Ani mengatakan, batas residu stirena dari styrofoam tak boleh melebihi 5000 ppm. Akan tetapi, beberapa orang malah sering menggunakannya bahkan 2 sampai 3 kali sehari. Nah inilah yang perlu lebih berhati-hati. Ani menambahkan, residu bisa berpindah apabila styrofoam menyentuh makanan dan pemakaian yang terlalu sering dapat menyebabkan peningkatan angka residu yang ada di dalam tubuh.
Kemudian di acara yang sama, Product Stewardship Specialist dari Triseno Hong Kong yakni Libby Fong, turut menyatakan bahwa kemasan styrofoam ini tetap aman untuk makanan yang panas maupun yang dingin. Disebutkannya bahwa stirena juga terkandung secara alami pada beberapa bahan seperti kopi, kayu manis, stroberi, bahkan daging. Dan beberapa negara lain pun pernah melakukan penelitian juga, dan dinyatakannya kalau kemasan ini tetap aman bagi kesehatan.
Nah, dengan demikian anda tidak perlu terlalu khawatir lagi asalkan penggunaannya tetap dalam penggunaan normal dan tidak keseringan. Bila memungkinkan untuk mengganti dengan wadah dengan bahan yang lebih aman disarankan untuk penggunaan jangka panjang (sehari-hari). Mencari informasi kredibel atau berkonsultasi pada ahli tentu juga akan lebih baik.