-->

Gejala Autisme pada Anak Balita Sejak Dini

mengenali gejala autismeMengenali gejala autisme sejak dini penting dilakukan untuk melakukan penanganan sejak dini pada anak penderita autisme karena bermanfaat untuk mendukung dan memperbaiki perkembangan anak, hal tersebut bisa dilakukan dengan cara melakukan terapi-terapi untuk mempelajari keahlian-keahlian dasar seperti berjalan, berbicara dan berinteraksi dengan orang lain. 

Semakin awal penanganan yang dilakukan maka semakin banyak pula manfaat yang akan diperoleh, beberapa penelitian berhasil membuktikan bahwa penderita autisme yang mengikuti terapi di bawah usia 4-5 tahun dapat memperbaiki kondisinya secara optimal, di sisi lain penelitian tersebut juga telah menunjukkan bahwa pelatihan pada bayi yang menunjukkan ciri-ciri autisme berguna untuk meringankan gejala autis di usia 3 tahun. Untuk itu sangatlah penting untuk mengetahui tahap perkembangan anak (milestones) agar bisa mendeteksi adanya gejala autisme.

Perkembangan anak-anak terdiri atas banyak aspek mulai dari perkembangan fisik, mental hingga kemampuan pada setiap tahapan  usianya. Setiap anak mempunyai laju perkembangan yang berbeda-beda, tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan karena perkembangan anak yang tidak normal bisa saja termasuk pada gejala autisme. Berikut ini adalah informasi mengenai perkembangan anak secara normal :

1. Usia 3-4 bulan

Di usia ini, pada umumnya anak mulai mengamati wajah orang dan mengikuti pergerakan benda-benda yang ada di sekitarnya, anak juga sudah bisa mengenali wajah orang-orang, tersenyum kepada orang lain, bermain bersama orang lain, menoleh ke arah sumber bunyi, mulai mengeluarkan suara ocehan dan dapat menirukan gerakan dan ekspresi wajah.

2. Usia 6-7 bulan

Saat menginjak usia 6-7 bulan anak dapat merespon emosi orang lain dan senang bermain dengan pengasuhnya. Saat dipanggil namanya, anak sudah bisa memberikan respon tanggapan, anak juga bisa menunjukkan rasa penasarannya dengan mengamati lingkungan sekitar, berusaha mengambil barang-barang yang dilihatnya, memasukan benda-benda ke dalam mulut kemudian secara emosi anak sudah dapat menunjukkan perasaanya dengan mengeluarkan suara yang khas seperti tangisan. 

3. Usia 1 tahun

Menginjak pada ulang tahun pertamanya, pada umumnya anak sudah bisa mengucapkan kata tunggal seperti papa atau mama. Anak senang meniru kata-kata orang lain, sudah bisa merasakan malu atau takut saat bertemu orang asing, sering menangis saat ditinggalkan oleh orangtuanya dan sudah dapat menunjuk benda-benda yang dilihatnya. Anak juga bisa diminta untuk melakukan hal-hal sederhana seperti mengambil mainan.

4. Usia 2 tahun

Anak yang berumur 2 tahun senang menirukan aktivitas orang lain dan mulai senang bermain dengan teman sebayanya. Anak pada usia ini sudah bisa membedakan warna dan sudah mengetahui nama panggilan orang-orang disekitarnya serta dapat menjalankan perintah sederhana dengan cepat.

5. Usia 3 tahun

Pada usia 3 tahun anak sudah bisa menunjukkan perhatian dan rasa sayangnya terhadap orang lain. Di usia ini anak sudah bisa diajak berbicara, dapat mengenakan pakaian sendiri, mempunyai emosi yang bervariasi, dapat menyebutkan nama benda-benda di sekitarnya dan sudah mulai memahami konsep jumlah. 

6. Usia 4 tahun

Di usia 4 tahun seorang anak sudah dapat bekerjasama dan lebih senang bermain dengan temannya. Anak tersebut juga dapat mengucapkan kalimat panjang, senang berimajinasi, mulai menyanyikan lagu yang dikenalinya dan sudah dapat berhitung.

7. Usia 5 tahun

Saat anak menginjak usia 5 tahun, dia lebih mandiri, suka bernyanyi, menari dan berakting. Ketika berbicara tutur katanya sudah jelas dengan kalimat yang panjang dan berstruktur, anak juga dapat menulis huruf dan menggambar bentuk-bentuk geometri.

Apabila perkembangan anak tidak sesuai dengan tahapan usianya, coba amatilah terlebih dahulu mengikuti naluri sebagai orang tua jika di rasa perkembangannya berbeda karena nampak kurang wajar segera konsultasikan dengan dokter untuk ditelusuri penyebabnya karena sangat sulit untuk menangkap gejala autisme sejak dini. (Baca Juga: Makanan untuk Mencerdaskan Otak Anak  )

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel